SELAYANG PANDANG
Budidaya perikanan
adalah usaha pemeliharaan dan pengembangbiakan ikan atau organisme air lainnya.
Budidaya perikanan disebut juga sebagai budidaya perairan atau akuakultur
mengingat organisme air yang dibudidayakan bukan hanya dari jenis ikan saja
tetapi juga organisme air lain seperti kerang, udang maupun tumbuhan air.
Berikut definisi akuakultur menurut beberapa sumber. Akuakultur merupakan suatu
proses pembiakan organisme perairan dari mulai proses produksi, penanganan
hasil sampai pemasaran (Wheaton, 1977).
“Peserta didik diminta
mencari informasi mengenai budidaya perikanan yang ada di daerah masing-masing.
Peserta didik diminta untuk mengamati segmen usaha budidaya perikanan yang ada
di daerahnya (pembenihan, pendederan, atau pembesaran”
Ikan merupakan hewan
vertebrata yang hidup dan berkembang di dalam air serta bernapas menggunakan
insang. Ikan mengambil oksigen dari lingkungan air di sekitarnya. Biasanya
penyebutan ikan ditergantung pada ukuran ikan tersebut. Ikan yang baru menetas
dari telur disebut larva. Ikan yang sudah mengalami proses pendederan disebut
benih. Ikan yang sudah mengalami kematangan gonad sehingga sudah bisa untuk
dipijahkan disebut indukan. Ikan baru dapat diidentifikasi saat ukuran benih
dan ukuran dewasa.
“Peserta didik diminta
menuliskan jenis-jenis produk budidaya pembenihan ikan konsumsi yang ada di
sekitarnya”
Identifikasi adalah tugas untuk mencari
dan mengenal ciri-ciri taksonomik individu yang beraneka ragam dan
memasukkannya ke dalam suatu takson. Identifikasi jenis ikan dapat dilihat
berdasrkan visual yaitu dengan mengamati morfologi dari ikan yang akan diamati.
Ilmu yang mempelajari tentang ikan seperti morfologi ikan disebut ichtyologi.
“Peserta didik diminta
menuliskan jenis-jenis produk budidaya pembenihan ikan konsumsi beserta
morfologi yang ada dibudidayakan di daerah masing-masing”
Setiap jenis ikan
mempunyai karakteristik berbeda-beda. Hal yang perlu diperhatikan sebelum
memulai budidaya pembenihan ikan adalah mengetahui berbagai informasi tentang
ikan yang akan dibudidayakan meliputi jenis ikan, morfologi ikan, cara
pembenihan/penijahan ikan, adaptasi lingkungan, cara pemeliharaan indukan, dan
lain-lain. Guru perlu menguasai/mempunyai informasi tentang berbagai jenis ikan
yang ada di daerah sekitar dan daerah lain.
Beberapa jenis ikan
konsumsi yang sering dibudidayakan adalah ikan lele, nila, gurami, dan bawal.
Beberapa dari jenis ikan tersebut merupakan ikan asli Indonesia. Ikan asli (native
species ) atau biasa disebut indigenous species yaitu
jenis-jenis ikan yang berasal dari suatu wilayah atau ekosistem secara
alami tanpa campur tangan manusia. Kehadiran jenis ikan ini melalui proses
alami tanpa intervensi manusia. Jenis ikan yang termasuk jenis ikan asli
Indonesia adalah ikan lele lokal, gurami, nilem, tawes, dan lain-lain.
“Peserta didik diminta mencari
sebanyak-banyaknya jenis-jenis produk budidaya pembenihan ikan konsumsi yang
ada di sekitar daerah masing-masing.”
“
“ 1. Inventarisasikan nama ikan
konsumsi yang biasa dikonsumsi di daerah kamu (minimal 20)!, 2. Tulislah nama
latin dan nama daerah dari 10 ikan tersebut!,
3. Carilah gambar setiap
ikan tersebut! “
Ikan merupakan suatu biota perairan yang
memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Secara ekologis ikan berperan
dalam rantai makanan untuk kestabilan ekosistem dalam tingkatan trofik. Secara
ekonomi, ikan dapat dijadikan makanan yang memiliki kandungan protein dan
omega-3 yang sangat tinggi. Selain itu, ikan juga memiliki keunggulan
dibandingkan dengan jenis makanan hewani lainnya seperti daging sapi, kambing,
dan ayam. Ikan memiliki kandungan lemak yang rendah sehingga dapat dikonsumsi
oleh orang yang memiliki nilai kolesterol tinggi.
Proses pembenihan ikan memerlukan
bahan-bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari ikan tersebut. Bahan yang
dibutuhkan pada pembenihan ikan mencakup bahan pokok dan bahan pelengkap. Bahan
pokok adalah bahan-bahan yang dipergunakan secara kontinyu (terus-menerus)
sesuai dengan pola usaha yang diterapkan. Adapun bahan pelengkap adalah
bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembenihan tertentu (spesifik)
dan bersifat insidetal. Bahan-bahan yang termasuk dalam bahan pokok di
antaranya bahan yang dibutuhkan dalam persiapan media pemeliharaan (terpal,
bambu, semen, dan lain-lain), induk ikan, dan pakan ikan. Bahan-bahan yang
termasuk dalam bahan pelengkap adalah sapu ijuk atau kakaban untuk tempat
peletakan telur yang akan dibuahi oleh induk jantan.
Proses pembenihan ikan juga memerlukan
peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari proses pembenihan tersebut.
Peralatan yang biasa dibutuhkan pada pembenihan ikan mencakup peralatan yang
bersifat permanen dan peralatan yang digunakan untuk operasional pembenihan
ikan. Peralatan yang bersifat permanenn adalah prasaranan yang digunakan dalam
pembenihan ikan seperti media pembenihan dan pemeliharaan (kolam), sedangkan
yang termasuk peralatan yang biasa digunakan untuk operasional pembenihan
diantaranya pompa air, aerator, seser, dan alat pengukuran kualitas air.
Beberapa hal yang harus
diperhatiakan dalam mendesain proses produksi budidaya pembenihan ikan di
antaranya: persiapan sarana prasarana, pemeliharaan induk, pemijahan induk,
penetasan telur, selanjutnya pemeliharaan larva dan benih. Dalam upaya mencapai
produksi benih ikan yang optimal dan mampu meraih keuntungan pada proses
budidaya khususnya pembenihan ikan, langkah awal usaha berupa pemilihan lokasi
sebagai tempat budidaya ikan menjadi faktor penting. Investasi yang begitu
besar untuk mempersiapkan sarana dan prasarana akan menjadi kurang optimal atau
bahkan sia-sia jika pemilihan lokasi yang kurang baik. Oleh sebab itu, perlu
desain yang baik dalam penentuan sarana dan prasarana dalam proses pembenihan
ikan.
Usaha pembenihan ikan dapat dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu secara tradisional, semi intensif, dan secara
intensif. Dengan makin meningkatnya teknologi budidaya ikan, khususnya
teknologi pembenihan, telah dilaksanakan penggunaan induk-induk yang
berkualitas.
Keberhasilan usaha
pembenihan tidak lagi bergantung pada kondisi alam, namun manusia telah banyak
menemukan kemajuan diantaranya pemijahan dengan hipofisasi, peningkatan derajat
pembuahan telur dengan teknik pembuahan buatan, penetasan telur secara
terkontrol, pengendalian kuantitas dan kualitas air, teknik kultur pakan alami,
dan pemurnian kualitas induk ikan. Oleh sebab itu, untuk peningkatan produksi
benih, dilakukan penyeleksian atau pemilihan terhadap induk yang baik.
Pembenihan atau pemijahan dapat
dilakukan dengan cara pemijahan alami dan pemijahan buatan. Pemijahan alami
dilakukan dengan cara memilih induk jantan dan betina yang benar-benar matang
gonad, kemudian dipijahkan secara alami di media pemijahan. Pemijahan buatan dilakukan
dengan cara merangsang induk betina dengan penyuntikan hormon perangsang,
kemudian dipijahkan secara alami buatan.
Keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan,
lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja.
Usaha budidaya pembenihan ikan merupakan salah satu jenis usaha yang berpotensi
mengalami kecelakaan kerja. Alat-alat yang digunakan untuk budidaya perikanan
berpotensi mengalami kecelakaan kerja. Namun, hal tersebut tergantung pada
metode produksi pembenihan yang dilakukan oleh pembudidaya pembenihan ikan.
Dua hal yang menjadi penyebab kecelakaan
kerja, yaitu: perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman.
Terjadinya kecelakaan kerja diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman seperti:
tidak hati-hati, tidak mematuhi peraturan, tidak mengikuti standar prosedur,
tidak memakai pelingdung diri, dan kondisi badan yang melemah.
Peraturan tentang kesehatan dan
keselamatan kerja pada dunia usaha dan dunia industri telah diatur oleh negara
Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja. Usaha budidaya ikan merupakan suatu kegiatan yang dapat
dilakukan di tempat tertutup atau terbuka seperti kolam, tambak, jaring terapung.
Oleh karena itu, harus diperhatikan tentang kesehatan dan keselamatan kerja
selama melakukan kegiatan budidaya di berbagai tempat kerja. Kesehatan dan
keselamatan kerja harus selalu diperhatikan agar tidak terjadi kecelakaan kerja
yang diakibatkan oleh kecerobohan atau kelalaian manusia.
Pengemasan atau
pengepakan hasil budidaya pembenihan ikan konsumsi merupakan cara untuk
mendistribusikan hasil pembenihan ikan ke daerah lain. Perlu adanya perlakuan
khusus untuk mendistribusikan benih ikan agar sampai ke pembudidaya pembesaran
ikan. Benih ikan yang didistribusikan harus sampai ke pembudidaya pembesaran
ikan dalam kondisi sehat dan tidak stres. Ikan yang mengalami stres tidak akan
bisa bertahan hidup dalam waktu yang lama dan pasti akan mengalami kematian.
Beberapa sistem yang
biasa digunakan untuk pengemasan di antaranya sistem terbuka dan tertutup.
Sistem-sistem tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya setiap. Oleh sebab
itu, untuk pemilihan cara atau sistem pengemasan disesuaikan dengan kebutuhannya
setiap.
Ekosistem merupakan interaksi antara
komunitas suatu makhluk hidup dan lingkungannya. Ikan merupakan suatu biota
perairan yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya yaitu lingkungan
perairan. Keberlangsungan hidupnya dipengaruhi oleh kondisi habitatnya
(perairan). Oleh sebab itu, untuk menentukan keberhasilan suatu pembenihan
ikan, harus diperhatikan juga tempat hidup dari ikan tersebut. Hal yang perlu
diperhatikan di antaranya kuantitas dan kualitas perairan. Kuantitas merupakan
jumlah atau volume ketersediaan air, sedangkan kualitas air merupakan faktor
atau komponen lingkungan seperti oksigen terlarut, pH, temperatur, kecerahan,
karbon dioksidan bebas, nitrat, fosfat, serta ketersediaan pakan alami.
Usaha perikanan
merupakan sektor usaha yang menjanjikan. Ikan merupakan makanan yang banyak
digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat secara umum. Langkah-langkah yang perlu
diperhatikan sebelum melakukan budidaya ikan tidak mudah. Untuk mencapai
kesuksesan dalam berwirausaha di bidang budidaya ikan, diperlukan cara-cara
khusus, di antaranya memahami jenis spesies yang akan dikelola, baik dari cara
pembenihan, pembesaran, perawatan dan lain sebagainya.
Produksi budidaya ikan
konsumsi didominasi oleh ikan mas, lele, patin, nila, dan gurami. Lima jenis ikan
tersebut menyumbang lebih dari 80 persen dari total produksi. Secara umum,
komersialisasi budidaya ikan dibagi dua segmen, yaitu pembenihan dan
pembesaran. Budidaya pembenihan bertujuan untuk menghasilkan bibit bagi para
peternak ikan, sedangkan budidaya pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan
siap konsumsi.
Dengan adanya
segmentasi pasar tersebut, dapat dilihat peluang usaha budidaya yang berpotensi
menghasilkan pendapatan yang besar. Beberapa pembudidaya ikan berpendapat bahwa
usaha pembenihan lebih menguntungkan dibandingkan dengan usaha pembesaran. Hal
tersebut dikarenakan usaha pembenihan tidak terlalu membutuhkan biaya pakan
yang besar. Oleh karena itu, beberapa pendapat lebih menyukai melakukan
pembenihan ikan dibandingkan dengan pembesaran.
Indonesia sebagai negara dengan jumlah
penduduk yang sangat besar merupakan pasar potensial untuk produk perikanan.
Konsumsi ikan per kapita Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan
konsumsi ikan oleh penduduk negara berkembang lainnya. Pertumbuhan rata-rata
atau kenaikan jumlah konsumsi ikan di Indonesia makin tahun makin naik
dibandingkan dengan negara lain. Pertumbuhan perekonomian Indonesia,
meningkatkan kesadaran masyarakat akan konsumsi ikan.
Dalam usaha pembenihan
ikan, risiko usaha yang muncul ialah tingginya tingkat kematian (mortalitas)
benih ikan. Pembenihan ikan memiliki permasalahan yang merupakan ancaman di
antaranya faktor yang berasal dari ikan tersebut (gen) maupun dari lingkungan
seperti kondisi kolam dan cuaca.
Cara yang biasa digunakan untuk
mengurangi tingkat mortalitas benih ikan ialah mengelola kondisi kolam
pemeliharaan baik dari kualitas maupun kuantitas air, dan kemudian pemilihan
indukan yang baik. Induk ikan yang memiliki faktor genetis kurang baik akan
menghasilkan benih yang kurang baik. Hal tersebut merupakan beberapa cara
mengurangi risiko kematian benih ikan guna menunjang keberhasilan usaha
pembenihan ikan.
Langkah Menuju Keberhasilan antara lain
: memiliki ide atau visi bisnis yang jelas, kemauan dan keberanian untuk
menghadapi risiko baik waktu maupun uang, membuat perencanaan usaha, menorganisasikan,
dan menjalankannya, serta mengembangkan hubungan, baik dengan mitra usaha
maupun dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.
Potensi yang membuat seseorang mundur dari
wirausaha: pendapatan yang tidak menentu, kerugian akibat hilangnya modal
investasi, ketidakmampuan menyesuaikan diri terhadap nilai-nilai usaha di dalam
masyarakat, perlu kerja keras dan waktu yang lama, serta kualitas kehidupan
yang tetap rendah meskipun usahanya mantap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar